Pages

Tuesday, 28 October 2008

Tuntut Jadi PNS, Ratusan Tenaga Honorer Demo


Ratusan tenaga honorer di lingkungan pemerintah Kabupaten Lamongan, selasa siang melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Bupati dan kantor DPRD setempat. Mereka menuntut agar nama mereka masuk dalam data base dan diangkat menjadi pegawai negeri sipil.

Ratusan tenaga honorer yang terdiri dari guru tidak tetap, serta pegawai tidak tetap ini, meninggalkan pekerjaan dan anak didik mereka untuk berunjuk rasa menuntut kejelasan nasib. Para pengunjuk rasa ini, mendatangi kantor bupati dengan berjalan kaki. Selain membentangkan poster, mereka juga menyayikan lagu hymne guru sepanjang jalan yang dilalui.

Meski telah menunggu lama di depan kantor bupati, namun tidak ada satupun pejabat teras pemerintah yang bersedia menemui mereka. Usaha untuk masuk kantor pun dihalangi petugas satpol pp. Kecewa tidak ada yang mau menemui, pengunjuk rasa kemudian meneruskan aksinya ke kantor DPRD setempat. Di depan gedung dewan, para pengunjuk rasa berorasi menuntut agar para wakil rakyat memperjuangkan nasib mereka. Namun usaha mereka juga sia-sia karena tidak ada satupun anggota dewan yang menemui mereka.

Wakhid, koordinator aksi mengatakan, 846 honorer yang berunjuk rasa ini, sebelumnya masuk dalam data base. Namun dalam data base terbaru, nama mereka kemudian hilang dan diganti dengan tenaga honorer lain yang masa kerjanya lebih pendek dari mereka.

Para honorer ini juga sudah mengadukan nasib mereka ke menteri pemberdayaan aparatur negara (MenPAN). Namun usaha mereka juga tidak mendapatkan tanggapan serius. Ratusan honorer ini mengancam akan terus melakukan aksi hingga tuntutan mereka dikabulkan.

0 comments:

Post a Comment