Selain terkenal dengan sotonya, Kabupaten Lamongan juga masih mempunyai makanan khas yang tidak akan dijumpai di daerah lain. Makanan tersebut adalah nasi boranan. Makanan ini dipercaya sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan hingga kini masih tetap lestari.
Sego boranan atau nasi boranan tidak sulit di temui. Penjual nasi boranan ini selalu ada di tiap sudut kota Lamongan, baik disiang hari maupin di malam hari.
Disebut nasi boranan karena tempat untuk menyimpan nasi terbuat dari anyaman bambu yang oleh warga sekitar disebut boran. Alat penyimpan nasi ini dulu kala kerap dijadikan tempat menyimpan nasi sebelum ditemukannya perabot rumah tangga modern. Selain itu, nasi akan lebih sedap jika disimpan di boranan ini.
Sambal boranan yang khas diramu dengan menggunakan bumbu lengkap. Hanya saja porsi cabe lebih banyak sehingga sambal boranan ini selalu berasa pedas. Setelah dihaluskan, sambal boranan kemudian digoreng, baru setelah itu sambal dimasak dengan kompor tradisional yang menggunakan bahan bakar kayu agar bau sambal semakin sedap.
Konon sambal boranan dulu hanya dibuat dengan lauk ikan sili, namun karena ikan sili saat ini kian langka, maka sekarang banyak pilihan untuk lauknya. Mulai dari ayam, ikan banding, ikan gabus dan juga udang. Jika dimakan di tempat penjualan, nasi boranan
dihidangkan dalam bentuk pincuk yang terbuat dari daun pisang.
Harga nasi boranan beragam untuk tiap porsinya, mulai 3000 rupiah, hingga 5000 rupiah. Tergantung lauk yang dipilih pembeli. Harga tersebut tergolong murah jika dibandingkan kenikmatannya. Dengan harga tersebut, rata-rata para penjual bisa mengantongi keuntungan antara 300 hingga 400.000 rupiah setelah sehari berjualan.
Bagi anda yang sedang melewati jalur poros pantura Lamongan, jangan lewatkan untuk mampir di Lamongan dan menikmati makanan khas lamongan yang bertahan sejak ratusan tahun lalu ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment