Masyarakat pesisir pantai utara Lamongan Jawa Timur, memiliki tradisi khas dalam menyambut hari raya ketupat. Mereka menggelar arak-arakan ketupat di pantai tanjung kodok, sambil menggelar drama kolosal. Drama tersebut bercerita tentang pembangunan masjid di masa Sunan Drajat.
Warga Desa Paciran Kecamatan Paciran sejak pagi berkumpul sambil membawa ketupat yang di bawa dari rumah. Warga menggelar arak-arakan ketupan sambil dibarengi dengan pementasan drama kolosal.
Sebagian warga berperan sebagai punggawa Sunan Drajat dan Sunan Sendang yang hidup berdampingan pada masanya. Sebagian yang lain memerankan sang sunan yang berjubah putih dan berjenggot lebat.
Sambil mengarak ketupat ke tepi pantai tanjung kodok, arak-arakan warga tersebut dimeriahkan dengan musik tanjidor yang menyanyikan lagu-lagu islami. Rombongan arak-arakan juga didahului oleh kereta kuda yang konon sering ditumpangi Sunan Drajat maupun Sunan Sendang.
Sementara drama kolosal yang dimainkan, bercerita tentang pembangunan masjid agung sendang duwur di komleks kesunanan sendang duwur yang ada di Desa Sendang Kecamatan Paciran.
Menurut cerita, Sunan Sendang yang berniat mendirikan masjid, memerlukan kayu-kayu yang kuat. Sunan Drajat kemudian menyampaikan keinginan tersebut ke Sunan Kali Jogo. Sunan Kali Jogo kemudian memerintahkan mbok rondo mantingan asal Jepara Jawa Tengah, untuk mengirim kayu.
Utusan mbok rondo mantingan tersebut, kemudian mengirim kayu dengan tujuan Lamongan dengan ciri pantainya terdapat batu berbentuk kodok atau tanjung kodok.
Utusan tersebut lantas disambut Sunan Drajat dan Sunan Sendang. Makanan yang dihidangkan adalah ketupat dan lepet. dua makanan khas yang selalu di sajikan sepekan seusai hari raya idul fitri.
Bagi warga bagi maysrakat pantai utara Lamongan, ketupat memeliki arti "ngaturaken lepat" atau meminta maaf atas segala kesalahan. Sementara makanan yang diberi nama lepet dengan bentuk memanjang, terbuat dari ketan serta diikat, merupakan simbol ikatan tali persaudaraan antar muslim. Acara arak-arakan yang selalu digelar tiap tahun tersebut kemudian ditutup dengan makan ketupat bersama.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment