Pages

Wednesday, 22 October 2008

Korban Lumpur Lapindo Demo

Aksi demo warga korban lumpur lapindo menutup akses pintu masuk proyek penguatan tanggul lumpur lapindo, kembali dilakukan warga korban lumpur diluar peta terdampak. Ratusan perwakilan warga korban lumpur dari 4 desa di luar peta terdampak, kamis pagi kembali menggelar aksi demo, menuntut pemerintah agar merevisi RUU APBN 2009, dengan memasukkan wilayah desa mereka ke dalam peta terdampak agar menerima ganti rugi dari pemerintah terkait tidak layaknya rumah mereka untuk dihuni akibat terdampak lumpur lapindo.

Mulai dibayarnya uang muka ganti rugi bagi warga 3 desa diwilayah Jabon, masing-masing Besuki, Kedungcangkring, dan Pejarakan oleh pemerintah terkait dampak lumpur lapindo, menuai aksi protes warga korban lumpur lainnya diluar peta terdampak yang kini terdampak lumpur lapindo.

Ratusan perwakilan warga 4 desa, masing-masing desa Siring Barat, Jatirejo Barat, Mindi, dan Besuki Timur, kamis pagi menggelar aksi demo, dengan memblokir akses utama pintu masuk proyek penguatan tanggul lumpur di eks tol Porong-Gempol. Warga menuntut, agar pemerintah mau merevisi RUU APBN 2009 dengan menambahkan jumlah uang ganti rugi bagi korban lumpur lapindo di luar peta terdampak.

Warga meminta pemerintah agar memperhatikan nasib warga korban lumpur lapindo diluar peta terdampak asal desa Siring Barat, Jatirejo Barat, Mindi, dan Besuki Timur, karena hingga saat ini belum ada keputusan dari pemerintah pusat untuk penanganan dan penyelesaian ganti rugi.

Warga menyayangkan sikap pemerintah pusat, yang kurang respon terhadap usulan pimpinan daerah Jawa Timur, yang merekomendasi wilayah desa Siring Barat, Jatirejo Barat, Mindi, dan besuki timur untuk segera dievakuasi dan mendapat ganti rugi, karena dinilai telah terkena dampak bencana lumpur lapindo, dengan munculnya semburan gas baru disekitar wilayah pemukiman warga.

Sementara itu, meski dalam aksi demo itu warga tidak melakukan aksi anarkis, namun akibat aksi demo warga, aktifitas BPLS untuk memperkuat dan membuat tanggul lumpur lapindo disekitar lokasi pusat semburan lumpur terhenti.

BPLS tidak bisa berbuat banyak terkait aksi demo itu. Meski ratusan aparat kepolisian dari polres sidoarjo tampak mengamankan aksi itu, namun aparat tidak bisa berbuat banyak, karena warga terlanjur menutup akses pintu masuk proyek tanggul, dengan berkumpul melakukan aksi istighosah bersama.

Hingga siang ini aksi demo warga 4 desa korban lumpur lapindo diluar peta terdampak masih berlangsung, warga menjanjikan akan membubarkan aksi, jika tuntutan mereka mendapat tanggapan serius dari pemerintah pusat.

0 comments:

Post a Comment