Pages

Friday 17 October 2008

Goa maharani, peraduan Seorang Putri


Selain dikenal sebagai goa yang menyimpan keindahan alam, goa maharani di Kecamatan paciran Lamongan juga menyimpan misteri. Konon, goa tersebut merupakan peraduan seorang putri dari bangsa halus.

Gua maharani letaknya sangat strategis dan menarik karena terletak di dekat pantai. Tepatnya, kurang lebih 500 meter dari tepi jalan Gresik-tuban, di Kecamatan Paciran Lamongan. Luasnya kurang lebih 2. 500 m2 dengan kedalaman 25 m dari permukaan tanah.

Goa maharani menyimpan keindahan yang lebih dari pada goa-goa lainnya. Bahkan menurut Prof dr. krt.khoo, ahli perguaan internasional dari yayasan speleologi Indonesia di Bogor, stalaktit dan stalakmit di gua istana maharani masih hidup. Pertumbuhannya mencapai 1 centimeter per sepuluh tahun.

Keindahannya bisa disejajarkan dengan gua altamira di Spanyol, goa mammoth dan carlsbad di Amerika serikat, serta goa coranche di Perancis. Stalaktit dan stalagmit yang tumbuh di dalam goa, dapat meman¬carkan cahaya warna warni bila terkena cahaya. Bentuk stalaktit dan stalaktik bermacam-macam. Dari yang berbentuk bunga yang sedang mekar, hingga bentuk yang menyerupai singgasana.

Sugeng, salah seorang penemu goa mengatakan, terlepas dari keindahannya. Goa maharani merupakan tempat peraduan seorang putrid. Putri tersebut bernama putri Brinting. Seorang putri dari trah Majahpahit.

Putri dari bangsa halus tersebut kerap bertemu dengan nyai roro kidul, ratu pantai selatan dan juga putri jala sutra yang berdiam di pantai watu ulo Jember. Menurut sugeng, pertemuan mereka sering kali terjadi di bulan suro. Bulan yang dikeramatkan oleh orang jawa.

Sugeng kerap bertemu putri tersebut secara langsung maupun dalam mimpi. Dengan membawa dupa ke salah satu sudut goa, sugeng menghadap putri brinting bila sedang dirundung masalah. Putri brinting selalu menampakkan dirinya dengan pakaian layaknya putri keraton lengkap dengan mahkotanya.

Hingga kini cerita tentang keberadaan putri di dalam goa tersebut masih menjadi misteri. Hanya Sugeng dan orang-orang yang punya ilmu kebatinan saja yang mampu menerawang keberadaan sang putrid.

Keadaan di dalam goa memang nampak seperti istana. Sebagian pengunjung menyebutnya mirip dengan istana kiskendo. Memang apabila wisatawan termenung sebentar tentang keajaiban alam yang terpatung karikatural dalam goa, berba¬gai imajinasi luar biasa akan bermuncu¬lan sehingga mendorong orang untuk selalu berkunjung kembali ke goa istana maharani.
Diposkan oleh Mishel di 19:28 0 komentar
Label: Features
Gerabah Kaliotok Tembus Eropa
Kerajinan gerabah yang diproduksi warga Kaliotik Lamongan, mampu menembus pasar ekspor eropa. Paduan antara bentuk tradisional dan motif modern membuat gerabah tersebut mempunyai nilai seni tinggi.

Kerajinan gerabah yang kini ditekuni oleh Selo Wayah ini merupakan usaha yang dirintis ayahnya, Zainal Mahfud sejak tahun 1989 lalu dan merupakan satu-satunya di Lamongan. Usaha pembuatan gerabah hias ini mengalami pasang surut, namun dengan ketekunan dan keuletan, akhirnya usaha ini mampu bertahan hingga bisa diwariskan.

Gerabah hias yang fungsinya mulai dari asbak hingga vas bunga ini, selalu berubah bentuk mengikuti perkembangan jaman dan keinginan para pemesan. Untuk pasar ekspor, gerabah dengan bentuk vas bunga yang selalu mendapat banyak pesanan.

Selo, pemilik usaha kerajinan gerabah ini mengambil bahan baku tanah dari desa Jati Rogo yang berada di kabupaten Tuban. Tanah dari desa tersebut kualitasnya bagus melebihi tanah dari Ponorogo yang ia gunakan sebelumnya.

Pembuatan gerabah di kaliotik ini tidak dilakukan secara manual, melainkan dengan membuat cetakan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan karena rata-rata pemesan menginginkan bentuk dan ukuran yang sama persis dalam jumlah yang besar.

Pembuatan gerabah ini diawali dengan mengiris tanah yang telah dihaluskan untuk mempermudah pembentukannya. Setelah dibentk kedalam cetakan, gerabah kemudian siap dikeringkan kemudian di baker. Proses pembakaran dilakukan lebih kurang enam jam untuk menghasilkan kualitas gerabah yang maksimal.

Setelah itu gerabah siap untuk diwarnai. Pewarnaan gerabah sendiri dilakukan dengan cat minyak dan dengan pilihan warna yang mencolok sesuai karakter motif. Hasilnya, berbagai bentuk dan motif unik paduan antara bentuk tradisional dan modernpun tercipta.

Harga kerajinan gerabah ini berfariasi antara 4.000 rupiah hingga 500.000 rupiah, tergantung bentuk dan ukurannya. Selain mampu menembus pasaran Eropa, gerabah buatan Kaliotik ini juga kerap dipasarkan ke Bali dan Jakarta. Banyaknya pesanan dari luar negeri membuat omzetnya kini mencapai 10 juta hingga 40 juta rupiah per bulan.

1 comments:

  1. Belum Pernah Dapat Jackpot Slot? Cobalah Bermain Slot Kami...
    Rasakan Jackpot Setiap Hari...Dapatkan Juga Bonus Rollingan Setiap Hari....
    Seru Bukan??? Yang Pastinya Anda Tidak Akan Berpaling Lagi...

    Mainkan Permainan Lainnya Dengan 1 User ID Saja...
    1. Live Casino
    2. Poker
    3. Sportsbook
    4. Lottery/Togel
    5. Sabung Ayam

    Hubungi Segera:
    WA: 087785425244
    Cs 24 Jam Online

    ReplyDelete