Prestasi ganda diraih Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soegiri Lamongan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 44 tahun ini. Selain berhasil menaikkan klasifikasinya dari rumah sakit kelas C menjadi kelas B berdasar SK Menkes RI no 970/Menkes/SK/X/2008 tentang peningkatan kelas RSUD Dr Soegiri milik Pemkab Lamongan., rumah sakit pelat merah tersebut juga berhasil meraih Sertifikat ISO 9001:2000 dari Worlwide Quality Assurance (WQA).
Sertifikat ISO 9001:2000 dari WQA tersebut diserahkan langsung oleh General Manager WQA Widayanti kepada Bupati Lamongan Masfuk seusai upacara peringatan HKN di halaman RSUD Dr Soegiri Lamongan, Selasa (25/11). Sertifikat itu sendiri diberikan untuk instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat beserta semua instalasi dan unit penunjang lainnya.
Sementara dengan peningkatan klasifikasi itu, berarti RSUD Dr Soegiri Lamongan kini bisa ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan dengan memenuhi beberapa kriteria dan persyaratan yang berlaku. “Dengan menjadi rumah sakit pendidikan, berarti RSUD Dr Soegiri Lamongan bisa digunakan untuk praktek dokter dari Fakultas Kedokteran. Sementara rumah sakit kelas C adalah rumah sakit non pendidikan. Selain itu dengan naiknya klasifikasi ini bisa sebgai jalan untuk menuju Badan Layanan Umum (BLU), “ tutur Direktur RSUD Dr Soegiri Lamongan dr Herry Widijanto seusai upacara.
Masfuk saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir akses pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin atau hampir miskin semakin hari semakin terjamin melalui penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). “dengan ketersediaan akses pelayanan kesehatan yang luas dan berkualitas, agar mampu mengelola dan memanfaatkan semua potensi negara ini secara maksimal. Oleh karena itu, menjadi penting paranan sector kesehatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan produktivitas suatu bangsa. Disamping peran sector pendidikan dan ekonomi, “ tutur dia.
Dia melanjutkan, dalam momentum peringatan HKN tersebut, semua pihak harus berupaya secara terus menerus untuk melakukan koreksi dan perbaikan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “Bukan saja upaya kuratif dan rehabilitasi medik, tetapi harus seimbang dengan upaya preventif dan promotif yang melibatkan peran aktif masyarakat, “ katanya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment