Tuesday, 25 November 2008
Petani Antri Dapatkan Pupuk Bersubsidi
Para petani di kecamatan Turi Kabupaten Lamongan, harus rela antri untuk mendapatkan pupuk. Selain itu, para petani kini harus menyerahkan KTP untuk dan mengisi kartu kontrol agar tetap mendapatkan pupuk bersubsidi. Jumlah pupuk yang didistribusikan pun masih kurang dari kebutuhan petani.
Puluhan petani di kecamatan Turi, selasa siang mengantri di sebuah kios pupuk di desa Tawang Rejo. Untuk mendapatkan pupuk urea dan SP 36 bersubsidi, para petani diwajibkan menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP).
Selain itu, para petani yang ingin mendapatkan pupuk harus mempunyai kartu kontrol pembelian pupuk. Kartu tersebut digunakan untuk mengontrol setiap pembelian pupuk yang dilakukan petani, tujuannya agar pupuk yang didistribusikan tepat sasaran dan merata.
Para petani yang mengantri ini, mengaku sudah telat untuk melakukan pemupukan akibat seringnya pasokan pupuk ke kios yang tidak lancer. Hingga tanaman padi mereka mulai menguning dan terancam mati.
Di Lamongan sendiri sempat terjadi kelangkaan pupuk pada awal musim tanam. Para petani kesulitan mendapatkan pupuk urea maupun pupuk sp 36. Kalaupun ada harganya melambung hingga dua kali lipat dari harga eceran tertinggi.
Pupuk yang didistribusikan di kecamatan Turi ini jumlahnya mencapai 16 ton. Jumlah tersebut habis dalam waktu satu jam. Kendati demikian, jumlah pupuk yang diditribusikan masih jauh dari kebutuhan para petani. Masing-masin petani yang mengantri, hanya mendapatkan satu karung pupuk urea dan satu karung pupuk SP 36.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment