Pages

Thursday, 20 November 2008

Nama Hilang Dari Data Base, Honorer Demo

Ratusan tenaga honorer di lingkungan pemkab Lamongan, Jawa Timur yang namanya hilang dari data base, jum'at siang menggelar aksi unjuk rasa di kantor bupati Lamongan. Mereka menuntut agar pemrintah daerah bertanggungjawab karena mereka telah mengabdi selama belasan tahun dan belum diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS)./

Aksi ratusan guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap ini, merupakan aksi yang keempat kalinya, untuk menuntut pemerintah daerah Lamongan bertanggungjawab terhadap hilangnya nama mereka dari data base Menpan.

Aksi unjuk rasa dimulai dengan melakukan longmarch dari gedung olah raga (GOR), menuju kantor bupati. Aksi kemudian dilanjutkan dengan menggelar poster dan orasi di depan gedung Badan Kepegawaian Daerah.

Sebanyak 846 nama tenaga honorer ini, pada tahun 2005 lalu tercantum dalam daftar data base menteri pemberdayaan aparatur Negara. Namun ironis, pada tahun 2008 ini, nama mereka justru tergeser dengan nama-nama tenaga honorer yang baru mengabdi selama dua hingga tiga tahun. Padahal rata-rata pengunjuk rasa ini sudah mengabdi selama lebih dari lima tahun.

Beberapa perwakilan pengunjukrasa kemudian melakukan dialog dengan kepala dinas pendidikan, Mustofa Nur dan kepala Badan Kepegawaian Daerah, Bambang Kustiono.
Namun lagi-lagi para honorer ini hanya mendapat janji-janji.

Terkait unjuk rasa ini, DPRD Lamongan hari ini (21/11/2008) akan memanggil pihak eksekutif untuk dimintai keterangan. Sementara para pengunjuk rasa mengancam akan menduduki kantor bupati hingga tuntutan mereka dipenuhi.



0 comments:

Post a Comment