200 tenaga honorer di lingkungan pemerintah Kabupaten Lamongan, minggu sore bertolak ke Jakarta. Mereka akan melakukan aksi unjuk rasa di istana negara menuntut untuk diangkat menjadi pegawai negeri sipil.
Sebelum berangkat dengan kerat Kerta Jaya jurusan Surabaya-Jakarta. 200 tenaga honorer di lingkungan Pemkab Lamongan ini, melakukan orasi dan membentang spanduk di halaman stasiun kereta Lamongan.
Dalam orasinya, tenaga honorer, pegawai tidak tetap dan guru tidak tetap ini, menuntut agar pemerintah memperhatikan nasib mereka. 200 peserta aksi ini merupakan perwakilan dari 864 tenaga honorer di lingkungan Pemkab Lamongan yang namanya hilang dari data base Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara (Menpan).
Menurut Wachid, coordinator GTT dan PTT, keberangkatan mereka merupakan rangkaian aksi yang mereka lakukan untuk menuntut menjadi pegawai negeri sipil(PNS). Sebelumnya mereka berunjuk rasa ke kantor Bupati dan DPRD setempat. “Hingga hari ini, nasib kami masih terkatung-katung. Selama ini, 864 honorer yang namanya hilang dari data base Menpan hanya diberi janji-janj.” Ujarnya.
Rencananya, di Jakarta mereka akan bergabung dengan honorer dari berbagai kabupaten kota di Jawa Timur. Selain menuntut menjadi pegawai negeri sipil, mereka juga akan mempersoalkan regulasi peraturan pemerintah tahun 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi pegawai negeri sipil yang dirasa tidak memihak pada mereka.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment