Pages

Saturday, 12 February 2011

Produsen Tempe Rumahan Merugi

Kenaikkan harga kedelai menyebabkan para produsen tempe rumahan di Lamongan merugi. Selain harus menurunkan kualitas ledelai, para produsen jga mengurangi ukuran tempe agar tetap bisa bertahan.

produsen tempe rumahan belakangan mengalami kesulitan usaha akibat naiknya harga kedelai. jika sebelunya harga kedelai hanya 5.900 rupiah, kini naik menjadi 6.500 rupiah per kilonya.

kenaikan ini membuat para perajin tempe di desa tanjung kecamatan kota terpaksa menyiasati kondisi dengan mengurangi kualitas kedelai dan juga memperkecil ukuran tempe.

jery, salah seorang peranjin tempe mengaku hanya menggunakan kedelai impor dari amerika dalam pembuatan tempenya. kedelai impor ini lebih bagus dan lebih mengembang jika dijadikan tempe. namun karena harganya yang terus naik, jery kini menggunakan kedelai impor kualitas dua.

meski sudah mengurangi kualitas kedelai dan mengurangi ukuran tempe, namun jery masih merugi. jika biasanya ia dapat keuntungan 70 ribu rupiah per hari, kini jery hanya mendapatkan keuntungan 50 ribu rupiah per hari.

para perajin tempe berharap, pemerintah turun tangan dalam menurunkan harga kedelai sebagai bahan baku lauk termurah bagi miskin ini.

0 comments:

Post a Comment