Puluhan saksi dari berbagai partai politik, sabtu siang mendatangi kantor KPUD Lamongan. Mereka protes karena hingga saat ini, KPUD Lamongan belum menyediakan lembar rekapitulasi model d-a. Protes tersebut diwarnai ketegangan antara anggota KPUD Lamongan dengan para saksi. Bahkan seorang ketua partai politik dengan lantang menuding KPUD Lamongan tidak siap menggelar pemilu.
Saim, ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini, kabupaten Lamongan ini dengan lantang menuding KPUD Lamongan tidak siap menggelar pemilu. Ia bahkan menuding KPUD sengaja membiarkan lembar rekapitulasi tersebut tidak tersedia, agar proses rekapitulasi molor dan mudah bagi kelompok tertentu untuk melakukan kecurangan.
Saksi dari berbagai partai politik yang mendatangi KPUD Lamongan, menanyakan lembar rekapitulasi model d-a yang hingga kini belum tersedia, juga sempat bersitegang dengan beberapa anggota KPUD Lamongan.
Para saksi yang berasal dari kecamatan Turi ini menggelar protes menuntut agar KPUD Lamongan segera melengkapi kekurangan tersebut, sehingga rekapitulasi hasil pemilihan umum legislatif kamis lalu bisa segera dilaksakan.
Sementara itu mashuri, anggota KPUD Lamongan mengaku pihaknya telah melakukan kesalahan. Saat ini KPUD Lamongan tengah berusaha untuk melengkapi formulir tersebut. Ia menambahkan, kekurangan formulir model d-a tersebut tidak hanya di kecamatan Turi tapi di semua kecamatan di lamongan yang berjumlah 27 kecamatan.
Dipastikan dengan kekurangan formulir ini, proses rekapitulasi hasil pemilihan umum legislatif kamis lalu akan molor dari jadwal yang ditentukan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment