Pages

Wednesday, 15 April 2009

Kekeringan, Hektaran Padi Terancam Mati

Hujan yang tidak lagi turun sejak sebulan terakhir, menyebabkan hektaran tanaman padi di kecamatan Sarirejo dan kecamatan Tikung kabupaten Lamongan terancam mati. Para petani dipastikan rugi puluhan juta rupiah.


Daerah pertanian di kecamatan Sarirejo dan kecamatan Tikung, dikenal sebagai daerah yang hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi tanaman pertanian.

Sejak sebulan terakhir, hujan tidak lagi turun, akibatnya tanaman padi yang berumur satu bulan hingga sudah siap panen kini mengalami terancam mati akibat kekeringan.

Suradi salah seorang petani di desa Jatirejo kecamatan  Tikung, berencana akan menjadikan tanaman padinya sebagai pakan ternak jika dalam seminggu kedepan hujan tak lagi turun.

Sementara itu para petani di kecamatan Tikung terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk mengairi sawah. Mereka menyewa mesin pompa untuk mengambil air dari sungai. ongkos mesin pompa sebesar 20 ribu perjam. Satu hektar sawah rata-rata menhabiskan waktu lebih dari 20 jam perhari.

Daerah peranian tadah hujan di kecamatan Tikung dan kecamatan Sarirejo memang tidak efektif untuk menanam padi dua kali. Namun jika tidak di lakukan, petani akan rugi karena hasil polowijo nilainya lebih kecil dibandingkan padi.

0 comments:

Post a Comment