Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan kepada ratusan masyarakat desa hutan di Lamongan kemarin menungkapkan kementriannya menargetkan tahun ini bisa membuka 500 ribu hektar hutan tanaman rakyat atau HTR. Menhut menyebut program tersebut bagian dari upaya dari pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan serta memberikan keadilan pada masyarakat.
Dalam lawatannya tersebut Menhut didampingi Kepala Dinas Kehutanan
Pemprov Jatim Choiruddin Syakir bersama sejumlah pejabat dari
Kementrian Kehutanan RI. Sementara Bupati Lamongan Masfuk terlihat
menyambut kehadiran Menhut di Pendopo Kecamatan Sambeng tersebut.
“Kementrian Kehutanan tahun ini menargetkan akan mebuka 500 ribu HTR.
Terutama untuk kawasan hutan di luar jawa seperti Kalimantan dan
Sumatra. Sekarang harus adil, rakyat di sekitar hutan juga harus bisa
menikmati manfaat dari hutan. Rakyat adalah pemilik negeri ini. Jika
masing-masing kepala keluarga menerima 5hingga 15 hektar dan ditanami
pohon sengon misalnya, ini tentu bisa menciptakan kesejahteraan yang
luar biasa bagi rakyat di sekitar hutan, “ ujar Zulkifli sembari
menyebutkan kalkulasinya 1 hektar lahan yang ditanamani sengon bisa
menghasilkan Rp 200 juta.
“Kini paradigmanya harus dibalik. Untuk kawasan hutan, rakyat dulu
yang harus diurusi, baru kemudian pengusaha, “ katanya. “Sudah menjadi
tugas pemerintah untuk melayani rakyat. Mereka memiliki akses terbatas
kepada pengfambil kebijakan. Berbeda dengan pengusaha. Karena itu
pejabat yang harus mendekat ke rakyat. Hal ini selayaknya dilakukan
semu pejabat termasuk ke tingkatanbupati dan camat, “ imbuh dia dalam
kegiatan yang juga dihadiri anggota DPR RI dari PAN Viva Yoga Mauladi
itu.
Menhut kemudian memaparkan dua hal penting yang akan dikerjakan
Kemenhut terkait isu pemanasan global dan perubahan iklim. Yakni
melakukan penegakan hukum terhadap kawasna hutan yang berubah
fungsidian melakukan rahabilitasi penanaman secara besar-besarn untuk
mencegah bencana banjir dan longsor.
“Penanaman besar-besaran ini tidak mungkin tanpa melibatkan
masyarakat sekitar hutan seperti Lembaga masyarakat Desa Hutan (LMDH)
di Lamongan ini, “ kata dia. Dia kemudian mengungkapkan Kemenhut pada
PAPBN 2010 mendapatkan tambahan anggaran Rp 675 miliar yang akan
digunakan untuk Program Kebun Bibit Rakyat. Diuraikannya, lewat
program tersebut, setiap kelompok akan menerima Rp 50 juta untuk
membuat Kebun Bibit Rakyat. “Selain itu, tahun depan juga ada program
bantuan Rp 1,3 juta perhektar untuk digunakan melakukan penanaman
pohon di lingkungan masing-masing sambil menunggu bibit siap tumbuh, “
imbuh Menhut yag menjanjikan setiap desa di Lamongan akan mendapat
bangtuan Program Kebun Bibit Rakyat.
Di Lamongan sendiri, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan telah
dilakukan Pemkab Lamongan lewat program LMDH dengan anggaran yang
bersumber dari APBD. Seperti disebutkan Masfuk, sampai saat ini Pemkab
Lamongan telah mengucurkan tidak kurang Rp 7,5 miliar untuk LMDH.
Jumlah anggaran ini termasuk program pengembangan budidaya
kambing/domba senilai Rp 1,2 miliar yang diwujudkan dalam bentuk 1200
ekor kambing betina dan 300 pejantan.
Program LMDH tersebut diwujudkan dalam paket bantuan penguatan modal.
Yakni untuk agribis jagung hibrida. Setiap hektarnya menerima Rp 1,250
juta yang diwujudkan dalam bentuk sarana produksi, yakni untuk benih
jagung hibrida dan pupuk. Sementara sisanya digunakan sebagai dana
antisipasi jika terjadi serangan hama. Total ada sejumlah 92 LMDH di
Lamongan, 86 diantaranya sudah berakta notaris sementara sisanya dalam
proses. LMDH ini tersebar di 12 kecamatan di Lamongan yang memiliki
kawasan hutan. Paling banyak berada di Kecamatan Sambeng dengan 22
LMDH.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment