Warga Lamongan memiliki menu makan sahur yang tidak dijumpai di daerah lain, menu tersebut adalah nasi boranan. Menu tradisional yang dipercaya sudah bertahan beratus tahun.
Nasi boranan merupakan makanan khas Lamongan yang cukup terkenal selain sotonya. Makanan ini banyak dijual di sudut-sudut kota sehingga tidak akan sulit untuk menemukannya.
Salah satu sentra penjual nasi boranan ada di jalan Basuki Ramhat. Di bulan puasa, tempat ini selalu ramai oleh pembeli jika waktu makan sahur tiba.
Selain di makan di tempat, nasi boranan juga banyak dibungkus oleh para pembeli untuk menjadi hidangan makan sahur bagi keluarga. Didik, pembeli asal kecamatan tikung mengatakan, nasi boranan cepat saji sehingga praktis dan juga ekonomis. “ Murah dan masakannya enak mas,” ujar didik.
Disebut nasi boranan karena tempat menyimpan nasi terbuat dari bambu yang disebut boran. nasi boran terdiri dari sambal bersantan, aneka ikan dan lauk, kerupuk rempeyek dan juga gorengan yang disebut empok. sambalnya yang pedas dijamin membuat mata tidak lagi mengantuk.
Satu porsi nasi boranan disajikan dalam bentuk pincuk. Harganya beragam tergantung pilihan lauk pembeli. rata-rata harganya 7000 rupiah hingga 10.000 rupiah per porsi.
Menurut marni, di bulan ramadhan ini, para pembeli nasi boranan semakin meningkat. selain untuk makan sahur, banyak pembeli yang membungkus nasi untuk jamaah masjid yang sedang melakukan tadarus.
Bagi warga yang enggan memasak hidangan makan sahur, nasi boranan menjadi pilihan yang tepat. selain cepat saji, harganyapun cukup terjangkau.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment