Pages

Sunday 27 December 2009

Warga Jabung Laporkan Kades Ke Polisi

Seratusan warga desa jabung kecamatan laren lamongan, senin siang melaporkan kades mereka ke polisi. kades desa jabung beserta sejumlah perangkat desa, dituduh melakukan penggelapan uang penjulan tanah negara senilai 5,8 milyar rupiah.


Warga desa jabung ini mendatangi mapolres lamongan untuk melaporkan kepala desa mereka, ahmad rozi beserta perangkat desa dan BPD.

kades beserta perangkat desa lainnya diduga telah menggelapkan uang senilai 5,8 milyar rupiah, hasil dari penjulan tanah negara yang berpuluh tahun sudah dikelola warga. tanah tersebut dijual untuk keperluan pembangunan waduk.

Modus penggelapan tersebut, yakni dengan cara menerbitkan surat pemberitahuan pajak terhitung (sppt), atas nama 33 orang. diantara 33 nama tersebut adalah kedes beserta perangkat desa dan BPD.

Tanah negara yang digelapkan seluas 65 hektare, dengan harga setiap hektare mencapai 90 juta rupiah. warga yang sudah mengelola tanah tersebut sejak puluhan tahun justru tidak diberitahu.

Selain melaporkan kasus penggelapan ini ke polisi. warga desa jabung juga melaporkan kepala desa beserta perangkat desa yang terlibat penggelapan tersesebut ke kejaksaan setempat.

Monday 21 December 2009

Jual Tanah TN, Perangkat Desa Didemo Warga

Ratusan warga desa jabung kecamatan laren, selasa siang mengepung balai desa mereka. mereka menuntut kepala desa beserta aparat desa lainnya, mengembalikan uang penjualan tanah negara senilai 5,8 milyar rupiah.

secara bergelombang warga mendatangi kantor balai desa jabung. ratusan warga dari yang tua hingga anak-anak berkumpul menggelar unjuk rasa di balai desa setempat.

warga mempersoalkan tindakan kepala desa, ahmad rozi beserta perangkat serta anggota bpd yang telah menjual tanah negara untuk keperluan pembuaatan waduk oleh pemerintah daerah lamongan.

sebelum adanya pembebasan waduk oleh pemerintah daerah. kepala desa dan perangkat desa telah mengalih namakan 65 hektare tanah negara menjadi hak milik. padahal tanah tersebut merupakan tanah negara yang sudah dikelola warga sejak puluhan tahun silam.

65 hektare tanaha negara tersebut kemudian dijual untuk keperluan proyek waduk dengan harga 90 juta per hektare. total harga tanah yang dijual mencapai 5, 8 milyar rupiah.

dari 24 orang perangkat desa yang diduga melakukan penjulan tanah negara, 3 orang diantaranya telah mengembalikan uang penjulan senilai 150 juta rupiah.

warga menyayangkan tindakan kepala desa beserta perangkat desa lainnya yang telah menyalahgunakan wewenang untuk menjual tanah negara. mereka juga meminta agar kepala desa dan perangkat desa mengembalikan uang penjualan tanah negera tersebut kepada warga.

meski telah dua jam menunggu, namun kepala desa dan perangkatnya tak juga menemui warga di balai desa. namun warga tetap bersemangat menunggu kedatangan kepala desa mereka. dari lamongan, abdul wakhid melaporkan.

Tuesday 15 December 2009

Mainan Dari Daun Lontar

Meski mainan modern mendominasi permaian anak-anak. namun di lamongan, maninan anak-anak dari daun lontar masih bertahan. seorang perajin asal desa jati langkir kecamatan tikung misalnya, ia masih setia memproduksi mainan yang sudah ada sejak zaman nenek moyang tersebut.


menjadi perajin mainan anak-anak dari daun lontar merupakan mata penceharian utama bagi nur hayati, ibu satu anak warga desa jati langkir ini.

entah siapa yang memulai membuat mainan ini. namun bagi keluarga nur hayati, membuat mainan dari daun lontar ini merupakan ketrampilan yang diwariskan secara turun-temurun.

proses membuat mainan ini cukup rumit. pertama, daun lontar yang sudah dikeringkan kemudian dianyam membentuk seekor ayam.

setelah bentuk dasar selesai, roda yang juga terbuat dari lontar kemudian dipasang. setelah semua selesai, maninan berbentuk ayam tersebut kemudian diberi pewarna agar terlihat lebih indah.

setelah semua selesai, tinggal memberi tali pada bagian depannya. dalam sehari, nur hayati bisa memproduksi 100 unit mainan.

chyron : nur hayati, perajin mainan daun lontar
chyron: listiya, penggemar mainan daun lontar

selama ini kerajinan mainan daun lontar buatannya dipasarkan tak hanya di lamongan saja. sejumlah kota besar seperti bali, jakarta, semarang dan bandung, juga menjadi kota tujuan pemasarannya.

harga mainan ini cukup murah, seribu rupiah per unitnya. namun dengan harga yang murah tersebut nur hayati tidak hanya bisa mendapatkan omzet satu juta per bulan, namun ia juga mendapatkan kepuasan batin karena bisa membuat anak-anak tertawa riang saat memainkan mainan produksinya.,


DPRD Setujui APBD Lamongan 2010

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Lamongan tahun 2010 disetujui oleh semua fraksi di DPRD setempat untuk dijadikan APBD. Ketetapan tersebut disepakati dalam Rapat Paripurna Pembahasan RAPBD 2010 di Ruang Paripurna DPRD setempat, Selasa (15/12).

Meski secara resmi disetujui semua fraksi yang ada, sejumlah catatan masih diberikan oleh fraksi-fraksi yang ada. Sementara Badan Anggran lewat laporannya yang dibacakan Mustain menyarankan pembangunan yang tidak langsung menunjang tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan tidak mendesak serta sudah dianggarkan di tahun 2010 menunda dulu anggran tersebut. Untuk kemudian ditempatkan pada belanja yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Catatan yang diberikan FPKB dalam pendapat akhir (PA) fraksinya yang dibacakan Mahfud, meminta kenaikan anggaran untuk sektor pencemaran limbah air. Dikatakannya akibat pencemaran limbah, air di Bengawan Jero (ditandai dengan banyaknya enceng gondok) yang melewati enam kecamatan agar dapat diatasi. FPKB menurutnya juga akan mengawasi perjalanan tahun pertama penerapan RSD dr Soegiri sebagai Badan Layanan Umum atau BLU.”FPKB akan mengawasi apakan penerapan BLU sudah sesuai dengan filosofi tersebut atau tidak, “ ujarnya.

Selanjutnya Fraksi Kebangkitan Nasional Ulama (FKNU) melalui juru bicaranya Abd. Shomad meski memberi dukungan kenaikan belanja langsung sebesar Rp 5,1 miliar dari sebelumnya Rp 209 miliar menjadi Rp 214 miliar, ada sejumlah catatan yang disampaikannya. Salh satunya apakah kegiatan dalam kenaikan belanja langsung itu sudah sesuai dengan perencanaan yang tertuang dalam berbagai dokumen dan konsistensinya dengan RPJMD atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

Terkait kinerja PNS yang masih banyak terkesan menganggur dan sering keluar saat jam kerja, Fraksi Patriot Pembangunan Nurani (FPPN) menyarakankan agar yang melakukan penertiban disiplin jangn dari SatPolPP. “Agar bisa menimbulkan efek jera, harus ada pihak luar tersendiri yang melakukan penertiban. Hal ini dilakukan dengan membentuk tim penertiban gabunagn antara eksekutif, legislative dan masyarakat, “ kata juru bicaranya Didit Uking.

Sementara Kasnoto, juru bicara FPGolkar menyampaikan sarannya agar untuk proyek pembangunan yang plafond dananya besar agar dalam proses lelang didahului dengan prakulaifikasi terhadap kontraktor. Dikatakanya, dengan adanya prakualifikasi ini akan bisa mendapatkan kontraktor yang dalam pelaksanaan pekerjaannya dapat diselesaikan tepat waktu dan berkualitas.

Kemudian dalam PA FPDIP yang dibacakan Nipbianto, mereka berharap agar eksekutif meningkatkan kinerja Inspektorat Daerah untuk mampu mengatasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan daerah yang berimbas pada kerugian keuangan daerah. FPDIP juga menyampaikan, pilihan yang paling tepat dalam struktur Belanja Daerah adalah mengutamakan belanja modal di atas komponen belanja lain.

Sedangkan FPAN melihat masih sering dijumpai tumpang tindih program antar SKPD, kekurangefektifan dalam pembiayaan dan belanja kegiatan. “Fraksi kami berharap agar kedepan Pemerintah Daerah lebih menyeimbangkan antara anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung, “ ujar juru bicara FPAN Nurul Kholiq.

Di kesempatan terakhir, Bupati Lamongan masfuk dalam sambutannya mengungkapkan sejumlah program prioritas di tahun 2010. Yakni diantaranya penuntasan pembangunan jalan poros desa, pertumbuhan ekonomi daerah, masalah permodalan untuk Usaha Mikro Kecil dan Mneengah (UMKM) serta koperasi wanita, peningkatan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas pendidikan. Di sector pendidikan, Masfuk meyebutkan anggaram di sektor ini prosentasenya sudah mencapai 45,48 persen.

Dalam APBD 2010, sisi pendapatan ditetapkan sebesar Rp 881,9 miliar dan sisi belanja daerah ditetapkan sebesar Rp 897,6 miliar. Sehingga ada defisit sebesar Rp 20,5 miliar yang akan ditutup dengan pembiayaan netto yang nominalnya sma dengan defisit.

Sunday 13 December 2009

Berangkat Sekolah, Tewas Disambar Bus

Seorang siswa smk di lamongan, tewas saat berangkat ke sekolah. pelajar tersebut tewas setelah disambar bus antar kota. orang tua korban histeris mengetahui putranya meninggal dengan keadaan yang mengenaskan.


orang tua yayang fernanda, korban tewas dalam kecelakaan yang terjadi di jalan panglima sudirman kota lamongan senin pagi, histeris melihat buah hatinya terbaring dalam keadaan tak bernyawa.

yayang fernanda, warga desa pangkat rejo ini tewas seketika setelah tertabrak bus antara kota jurusan surabaya-cepu. tubuh korban mengalami luka parah setelah mengalami benturan keras. motor korbanpun ringsek menjadi beberapa bagian.

kecelakaan ini juga membuat 3 orang lainnya mengalami luka-luka. ketiganya adalah pengendara motor dan seorang tukang becak.

sopir bus, yanto warga desa tri tunggal babat mengatakan, saat itu bus dari arah bojonegoro-surabaya melaju dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba dua motor dan sebuah becak menyebrang jalan sehingga tabrakan tidak bisa dielakkan lagi.


hingga saat ini petugas lantas polres lamongan masih memeriksa supir bus yang mengakibatkan korban tewas dilokasi kejadian. sementara bus yang menabrak korban masih diamankan di pos polisi terdekat.