Sebuah bangunan candi yang diperkirakan peninggalan era kejayaan raja Erlangga, kembali ditemukan di kabupaten lamongan. Bangunan candi yang diduga sebagai tempat ibadah agama budha ini, berada di tengah hutan kecamatan Sambeng. Bangunan candi tersebut diperkirakan ada sejak awal abad ke sebelas. Sejumlah arkeolog dari balai pelestarian cagar budaya trowulan dan pemerhati budaya Lamongan, sejak tiga hari yang lalu melakukan eskavasi atau penggalian terhadap situs peninggalan sejarah yang berbentuk candi di dusun montor desa Pataan.
Lokasi candi berada di dalam hutan, berjarak satu kilo meter dari pemukiman warga. Dari jauh bangunan candi ini seperti gundukan tanah. Bangunan atap candi sudah hancur. seluruhnya tertimbun tanah dan ditumbuhi pepohonan besar. Situs candi ini berukuran dua belas kali sepuluh meter. Terbuat dari batu kapur dan memiliki pintu masuk yang menghadap ke barat.Dari proses eskavasi sementara ini, para arkeolog menyimpulkan jika bangunan bersejarah berupa candi ini merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk menghormati raja atau tempat pemujaan oleh warga beragama budha.
Wicaksono dwi nugroho, arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) trowulan mengatakan, candi ini unik karena ukurannya tidak simetris seperti candi kebanyakan. Ukuran candi ini dua belas kali sepuluh meter persegi. Disekitar bangunan candi ini ditemukan ukiran bantu yang diduga sebagai hiasan pintu masuk. radius dua ratus meter dari bangunan candi terdapat bangunan pagar yang telah tertutup tanah.
Di lahan pertanian juga terdapat banyak pecahan keramik baik dari buatan lokal maupun keramik yang diperkirakan berasal dari china. diduga disekitar candi pata’am ini dulu dipakai sebagai pemikiman atau tempat perdagangan.Menurut beberapa petani di desa pataan, disekitar candi dulu dua bangunan kecil. disekitar lokasi tersebut warga banyak menemukan uang koin kuno. Menurut supriyo, salah seorang pemerhati budaya di Lamongan, disekitar bangunan candi juga terdapat pagar yang sudah tertimbun tanah. “diujung aliran sungai dekat candi juga ditemukan dam kuno”. Lanjut supriyo.
Jika benar candi pataan ini merupakan bangunan yang disebutkan dalam prasasti patakan yang kini tersimpan di museum nasional, maka candi ini merupakan candi yang sudah ada sejak awal abad ke sebelas, tepatnya masa kejayaan raja airlangga. Dalam prasasti lain disebutkan, raja airlangga pernah memindahkan ibukota kerajaannya ke desa patakan. jika benar candi tersebut peninggalan kerajaan airlangga, maka wilayah lamongan merupakan bagian dari kerajaan kuno yang lebih tua dari kerajaan majahpahit.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment