Pages

Saturday, 12 September 2009

H-7 Pasar Tumpah Rawan Macet

Sejumlah pasar tumpah di jalur poros pantura di Lamongan beresiko menimbulkan kemacetan saat arus mudik. Selain diakibatkan meningkatnya aktifitas warga di pasar menjelang lebaran, jumlah kendaraan yang melintas di h-7 juga mengalami peningkatan yang signifikan.


Beginilah kondisi di pasar babat pada minggu siang. arus lalu-lintas di pasar ini semakin padat dan tak jarang mengalami kemacetan sejak sehari terakhir.

Kepadatan kendaraan yang lewat, maupun peningkatan aktifitas warga menjelang lebaran menjadi pemicu kemacetan tersebut.

Pasar babat merupakan pertemuan jalur yang menghubungkan lamongan bojonegoro, lamongan jombang dan bojonegoro jombang.

Kondisi jalan di pasar babat relatih cukup lebar, namun akibat sebagian badan jalan di gunakan untuk lahan parkir, badan jalan kemudian mengalami penyempitan. kondisi ini diperparah oleh bus antar kota yang kerap parkir di pinggir jalan untuk mencari penumpang.

Bagi para pemudik yang berasal dari surabaya dan sekitarnya atau  sebaliknya, para pemudik dari bojonegoro dan sekitarnya yang akan menggunakan jalur ini dihimbau untuk menghindari jam-jam macet yakni jam tujuh pagi hingga jam sebelas siang.

Friday, 11 September 2009

5 Kecamatan Digrojok Sembako Murah

Menjelang Hari Raya Idul Fitri ini Pemkab Lamongan gencar lakukan operasi pasar atau gelar pasar murah. Setelah kemarin di depan Pasar Sidoharjo Lamongan, kini giliran Lima Kecamatan dapat jatah pasar murah. Pemkab sudah siapkan 10 ribu kilogram gula, 10 ribu kilogram beras dan 5 ribu liter minyak goreng untuk kelima kecamatan itu.

Berbeda dengan pola distribusi sebelumnya yang lagsung lakukan penjualan ke masyarakat, pasar murah kali ini distribusinya dilakukan melalui desa dan kelurahan. Sehingga tidak ada antrian dan desak-desakan yang berlebihan saat proses penjualan bahan pokok tersebut.

“Lima kecamatan yang menjadi sasaran pasar murah kali ini adalah Kecamatan Sambeng, Ngimbang, Lamongan, Pucuk dan Deket. Masing-masig kecamatan mendapat alokasi sama, yakni 2.000 kilogram beras dengan harga jual Rp 3.500 perkilogram kemjdian gula juga 2.000 kilogram dengan harga Rp 7.500 perkilogram dan minyak goreng dengan merek dagang Filma sebanyak 1000 liter perkecamatan, “ terang Kepala Bagian Perekonomian Nurroso melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa kemarin.

Dilanjutkannya, jadwal pasar murah tersebut tidak dilalakukan serentak. Pada rabu lalu (9/9) dilangsungkan di Kecamatan Sambeng, kemudian Kamisnya (10/9) di Kecamatan Ngimbang dan kemarin (11/9) giliran Kecamatan Lamongan. Selanjutnya pada hari Senin (14/9) akan dibuka pasar murah di Kecamatan Pucuk dan keesokan harinya giliran terakhir di Kecamatan Deket.

“Untuk antisipasi terjadinya aksi borong, komoditi yang dibeli sudah dikemasi dalam satu paket. Dalam satu paket itu berisi beras lima kilogram, satu kilogram gula dan minyak goreng sebanyak dua liter. Dengan kegiatan pasar murah ini diharapkan dapat mengontrol kenaikan harga yang biasanya terjadi menjelang hari raya. Sehingga masyarakat bisa membeli barang kebutuhan dasar dengam harga yang terjangkau, “ ujar dia.

Dead Line Pasar Agrobis Hingga Akhir Tahun

PT Karsa Bayu Bangun Perkasa selaku investor pembangunan Pasar Agrobis dan Pasar Babat Modern sudah mulai lakukan pembangunan Pasar Agrobis. Pembangunan pasar yang terletak di Desa Plaosan Kecamatan Babat tersebut dijadwalkan akan selesai akhir tahun ini.

Nilai investasi kedua pasar yang akan menjadi magnet baru perekonomian Lamongan tersebut seperti disampaikan Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan Mursyid melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa mencapai total Rp 65.384.600.000. Yakni Rp 21.884.577.000 untuk pembangunan dan renovasi Pasar Agrobis Babat serta Rp 43.500.023.000.

Pembangunan dua pasar tersebut, lanjut dia, karena menyadari posisi strategis Kecamatan Babat yang menjadi persimpangan empat kabupaten. Yakni Jombang, Bojonegoro, Tuban dan Lamongan sendiri. Selain itu kondisi Pasar Babat yang sekarang sudah tidak representatif untuk pedagang. Karena dengan luas lahan 20.127 meter persegi, saat ini dihuni hampir 2000 pedagang. Padahal idealnya hanya layak untuk 925 pedagang.

Sesuai dengan SK Bupati nomor 188/252/kep/413.013/2008 tentang penetapan lokasi perdagangan pada pasar umum di Kecamatan Babat, Pasar Babat Modern nantinya hanya akan diperuntukkan bagi pedagang kering. Seperti pakaian, kelontong, perhiasan, meubelir , alat rumah tangga dan elektronik. Sementara Pasar Agrobis diperuntukkan bagi pedagang basah seperti polowijo, sayur mayur, buah-buahan, ikan dan sembako serta daging.

Sementara sesuai dengan hasil sosialisasi tentang pembangunan Pasar Agrobis dan Pasar Babat Modern yang telah dilakukan sebanyak empat kali bersama Persatuan Pedagang Pasar Babat (P3B) dan perwakilan pedagang, telah disepakati sejumlah poin. Diantaranya harga stand Pasar Agrobis khusus untuk pedagang lama untuk jenis took Rp5,25 juta permeter persegi, jenis kios Rp 4 juta permeter persegi dan los seharga Rp 3 juta permeter persegi.

Sedang harga Pasar Babat Modern menunggu hasil pengukuran dan kepastian luas lahan. “Jumlah pedagang lama yang memiliki buku bukti hak penggunaan stand di Pasar Babat sebanyak 925 orang. Terdiri dari 424 Pasar Agrobis dan 501 pedagang Pasar Babat Modern, “ imbuh dia.

Total kapasitas kedua pasar tersebut mencapai 2.632 stan. Yakni 1.193 stan di Pasar Agrobis dan 1.439 stan di Pasar Babat Modern. “Setelah investor menyelesaikan pembangunan Pasar Agrobis pada akhir tahun nanti, akan digunakan untuk menampung pedagang Pasar Babat lama sementara pasar tersebut dibangun menjadi Pasar Babat Modern, “ ujarnya.

Bangunan Pasar Agrobis itu berdiri di sebidang tanah seluas sekitar 30.000 meter persegi. Dan Pasar Babat Modern yang terletak di Kelurahan Babat/Babat berdiri diatas lahan seluas sekitar 23.620 meter persegi. Di Pasar Agrobis ini juga akan dilengkapi pujasera, kios cinderamata, masjid dan arena bongkar muat. Sementara Pasar Babat Modern selain ruko, toko dan los juga dilengkapi masjid, selasar, area parkir dan area bongkar muat.


Wednesday, 9 September 2009

Warga Berdesakan Antri Gula Murah

Warga kota lamongan terpaksa berdesakan untuk mendapatkan gula murah dalam operasi pasar di kelurahan sidoharjo yang digelar pada kamis pagi. Dalam operasi pasar tersebut, harga gula per kilo hanya 7.500 rupiah. Sementara di pasar harganya mencapai 9.000 hingga 10.000.

Operasi pasar sembako yang dilakukan di kelurahan Sidoharjo ini, mulanya sepi karena petugas operasi pasar kurang dalam melakukan sosialisai. Padahal lokasi operasi pasar berdekatan dengan pasar tradisional yang dipadati warga yang sedang berbelanja.

Namun semakin siang, jumlah warga yang mendatangi operasi pasar semakin banyak. Gula menjadi satu-satunya sembako yang diserbu warga dibandingkan dengan bahan pokok lain.

Warga terpaksa berdesakan untuk mendapatkan dua kilo gram gula pasir. Harga gula per kilo dalam operasi ini hanya 7.500 rupiah, lebih murah jika dibanding dengan harga di pasar yang mencapai 9.000 hingga 10.000 rupiah.

Namun petugas terkesan kuarng disiplin karena membiarkan seorang warga membeli lebih dari dua kilo gram. Ibu nur misalnya, ia bisa membeli hingga empat kilogram dalam dua kali pembelian tanpa diketahui petugas.

Dalam opreasi pasar kali ini, petugas operasi pasar dari dinas perindustrian dan perdagangan menyiapkan 12 ton beras, 10 ton gula serta berbagai sembako lain seperti minyak goreng dan mie instan dalam jumlah besar. Mursyid, kepala dinas perindagkop mengatakan., operasi pasar ini diadakan di kota dan sejumlah kecamatan yang membutuhkan.

Tuesday, 8 September 2009

Sejumlah Angkutan Lebaran Tak Layak Jalan

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang menimpa para pemudik yang menggunakan angkutan umum pada saat lebaran nanti, dinas perhubungan lamongan jawa timur, rabu pagi memeriksa bus dan MPU di terminal lamongan. hasilnya, ditemukan sejumlah bus dan MPU yang tidak layak pakai.

petugas dinas perhubunganlamongan memeriksa semua bus dan mobil penumpang umum yang masuk di terminal lamongan. pemeriksaan dilakukan pada bodi kendaraan, roda, lampu serta surat-surat kendaraan.

dari pemeriksaan tersebut petugas mendapati sejumlah bus yang beroprasi di jalur pantura ini tidak layak jalan. beberapa diantaranya karen bannya pecah sehingga sangat berbahaya jika digunakan.

selain itu petugas menemukan bus yang kaca cepannya pecah. selain berbahaya bagi pengemudi, kaca depan yang pecah tersebut juga sangat berbahaya bagi para penumpang.

agus suyanto, kepala dinas perhubungan kabupaten lamongan meminta agar angkutan umum lebaran yang tidak layak jalan ini,
segera diperbaiki guna kelancaraan arus mudik dan arus balik nanti.

selain sejumlah bus yang tidak layak jalan, sejumlah angkutan umum yang melintas di jalur pantura ini juga tidak layak jalan. selain ban yang sudah usang, sejumlah perlengkapan juga tidak berfungsi seperti lampu sein dan lampu belakang kendaraan.


Thursday, 3 September 2009

Lomba Patrol Diwarnai Aksi bakar Bendera Malaysia

Aksi menentang malaysia yang terus mengklaim budaya indonesia terus berlanjut, rabu malam, puluhan peserta lomba musik patrol di desa pule kecamatan tikung lamongan membakar bendera malaysia sebagai bentuk protes terhadap tindakan malaysia tersebut.

Pembakaran bendera malaysia ini merupakan bentuk protes generasi muda terhadap tindakan malaysia yang mengkalim budaya indonesia seperti reog ponorogo, keris dan yang terakhir tari pendet asal bali.

Selain membakar bendera malaysia, para pemuda ini juga berorasi meminta malaysia menghentikan tindakannya.

Aksi yang dilakukan di sela-sela lomba musik patrol ini mendapat perhatian penonton.

Suhandoyo, anggota dprd jawa timur yang hadir dalam acara tersebut mendukung upaya protes tersebut dan meminta pemerintah segera mempatenkan beragam seni budaya indonesia.

Musik patrol, atau musik membangunkan warga untuk sahur di bulan ramadhan ini merupakan budaya yang perlu untuk dilestariakan dan bila perlu dipatenkan.