Pages

Tuesday, 7 July 2009

Bupati dan Muspida Sidak Pilpres

Bupati Lamongan Masfuk bersama sejumlah pejabat muspida setempat seperti Kapolres AKBP Imam Sayuti, Kajari Mujiharti dan Ketua DPRD Makin Abbas lakukan sidak pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) di dua TPS, Rabu (8/8). Selain mereka, Wakil Bupati Tsalits Fahami dan Sekkab Fadeli juga ikut dalam sidak tersebut. Sidak kali ini dilakukan di Kecamatan Tikung dan Mantup.

Sebelumnya, Masfuk Tsalits Fahami berikan hak suaranya di tempat pemungutan suara (TPS) yang sama, yakni TPS 01 Kelurahan Tumenggungan/Lamongan Kota. Demikian pula dengan Ibu Endang Rijanti Masfuk dan Cicik Rosyida Tsalits Fahami lakukan pencontrengan di TPS yang berada di seberang rumah dinas mereka itu.

Masfuk menyampaikan harapannya agar suasana di Lamongan yang sudah kondusif bisa terus terjaga meski ada pemilihan presiden. Dia juga meyakini, masyarakat Lamongan sudah cukup dewasa dalam berdemokrasi sehingga suasana kondusif akan terus terjaga. ”Saya juga berterima kasih pada semua masyarakat dan petugas penyelengara pemilu yang telah turut berperan menyukseskan pesta demokrasi di Indonesia, ” kata dia.

Jumlah TPS pada pilpres di Lamongan berkurang 887 unit dibanding pada pilleg 9 April lalu. Pada pilleg lalu berjumlah 3.462 TPS sedangkan pada pilpres mendatang turun menjadi 2.575 unit TPS. Penurunan ini karena adanya penambahan jumlah pemilih dalamsatu TPS. Yang sebelumnya 500 pemilih pada pilleg lalu, kini menjadi 800 orang pemilih dalam satu TPS.

Sedangkan untuk jumlah pemilih yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) yang masuk dalam pilpres di Lamongan kali ini, jumlahnya mengalami penambahan 867 orang dibanding pada pilleg lalu. DPT untuk pilpres yang diikuti tiga orang calon pasangan presiden dan wakilpresiden tersebut di Lamongan ada sebanyak 1.040.552 orang. Yakni terdiri dari 510.371 pemilih laki-laki dan 530.181 orang pemilih perempuan. Jumlah ini naik dibanding DPT pada pilleg lalu sebayak 1.039.685 orang yang terdiri dari 509.780 laki-laki dan 529.905 perempuan.

TPS Berhadiah, Minimalisir Angka Golput

Berbagai cara dilakukan panitia pemungutan suara (PPS) untuk menarik simpati warga agar datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Di kelurahan Jetis kecamatan Kota Lamongan misalnya, sebuah TPS dimeriahkan dengan sejumlah hadiah. Hadiah-hadiah tersebut akan diundi setelah pemungutan suara usai.


TPS empat di keluarahan Jetis kecamatan Kota pada pilpres ini berbeda dengan sebelumnya. Kali ini, panitia pemungutan suara melengkapi TPS dengan hadiah-hadiah yang menarik untuk warga yang menggunakan hak pilihnya.

Panitia menyediakan hadiah agar warga semakin antusias untuk mendatangi TPS. Usaha tersebut rupanya membuahkan hasil. Dalam kurun waktu satu jam, lebih dari 50 persen warga, dari 426 warga yang terdaftar dalam DPT, telah mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Hadiah-hadiah yang disediakan panitia antara lain, kipas angin, dispenser, jam dinding dan sejumlah peralatan rumah tangga lainnya. Dana untuk membeli hadiah berasal dari sumbangan sukarela warga setempat.  Sementara undian akan di lakukan jika semua warga telah menggunakan hak pilihnya.

Menurut Khoirul, jika pilpres berjalan dua putaran, maka ia akan panitia akan menambah jumlah hadiah yang disediakan untuk para pemilih.

Tak Punya Formulir A7, Pasien Golput

Memiliki formulir model A7 menjadi keharusan seorang warga untuk menggunakan hak pilihnya di tempat lain, pada pemilihan presiden 8 juli ini. Karena tidak memiliki formulir A7 tersebut, sejumlah pasien di Rumah Sakit Dokter Sugiri Lamongan terpaksa golput.

Sebanyak 157 pasien di Rumah Sakit Dokter Sugiri hanya 27 pasien yang memiliki hak pilih. Dari 27 tersebut, hanya tujuh orang yang bisa mencontreng.

20 pasien lainnya terpaksa golput karena tidak memiliki formulir A7 sebagai persyaratan mutlak seorang warga melakukan pencontrengan di tempat lain.

Sebagian pasien tidak tahu jika selain kartu tanda penduduk (KTP), mereka juga diwajibkan memiliki formulir model A7 tersebut. Sementara yang lain sengaja tidak mengurus karena tidak punya waktu untuk mengurusnya.

Menurut KPPS setempat, Tathosin, di Rumah Sakit Dokter Sugiri Lamongan memang tidak disediakan TPS khusus bagi para pasien. namun petugas dari TPS terdekat berkeliling ke ruang perawatan pasien untuk membantu para pasien memberikan hak pilihnya pada pemilihan presiden kali ini.