Dalam hadits riwayat ahmad nomor 11216, Rasululloh Muhamad
SAW mengatakan “ Sesungguhnya pada salah satu sayap lalat membawa racun dan
yang lain membawa obat, jika ia masuk kedalam makanan maka benamkanlah, karena
ia mengeluarkan racun terlebih dahulu baru kemudian obatnya. Baru-baru ini, dua
pelajar SMA Negeri 2 Lamongan Jawa Timur, sukses meraih medali emas olimpiade
penelitian di Georgia. Dalam olimpiade yang diikuti 35 negara tersebut, kedua pelajar ini
mempresentasikan temuan mereka yakni obat diare dari bakteri yang berada di
dalam tubuh lalat rumah.
Bagi kebanyakan orang, lalat
rumah merupakan binatang yang menjijikkan karena lingkungan hidupnya selalu
berada di tempat-tempat kotor. lalat juga dianggap sebagai faktor penyebar
penyakit.
meski selalu berada di tempat
kotor, lalat rumah tidak pernah terinveksi bakteri maupun virus. inilah yang
menjadi dasar para peneliti muda dari sma dua lamongan, yakni arum ratna wilis
dan alfian nurfaizi, pelajar kelas sebelas dan dua belas untuk meneliti lebih
jauh tentang lalat.
setelah melakukan penelitian
selama tiga bulan pada akhir tahun 2015 lalu, kedua pelajar ini mendapati bahwa
di dalam tubuh lalat rumah terdapat bakteri actinomicetes. bakteri ini
berfungsi sebagai pertahanan tubuh bagi lalat. dari fakta tersebut keduanya
lantas mencoba menjadikan bakteri dalam tubuh lalat rumah sebagai bahan untuk
obat penyakit diare.
sebelum obat diare dari bakteri
lalat rumah ini diikutkan dalam olimpiade peneliti muda di georgia, arum dan
alfian melakukan serangkaian uji coba. uji coba dilakukan pada dua puluh lima
orang sebagai sampel penelitian dan tiga ekor tikus. tiga ekor tikus tersebut
terdiri dari tikus yang masih anakan, tikus dewasa dan tikus yang sedang hamil.
dari serangkaian uji coba pada
sejumlah sampel penelitian, kedua pelajar ini memperoleh kesimpulan jika
bakteri pada lalat sangat efektif digunakan sebagai obat penyakit diare. dari
uji coba pada ketiga tikus, disimpulkan jika obat diare ini tidak memiliki efek
samping pada anak-anak dan tikus yang sedang hamil.
namun agar bisa mendapatkan hasil
maksimal, pengguna obat diare ini harus mengikuti aturan. yakni untuk balita
satu tetes, anak-anak dua tetes, dan dewasa tiga tetes.
hamim guru pembimbing kedua
pelajar ini mengaku bangga dengan prestasi yang dicapai keduanya. ia berharap
hasil penelitian para peneliti muda ini bisa diproduksi massal sehingga bisa
bermanfaat bagi masyarakat.
untuk membuat obat diare dari
lalat rumah ini cukup mudah. pertama yang dilakukan adalah menyiapkan lalat.
lalat tersebut kemudian dimasukkan kedalam air murni yang sudah ditentukan
takarannya.
lalu, rendaman lalat tersebut
dimasukkan kedalam inkubator selama dua puluh empat jam. setelah itu diambil
dan dilihat di dalam mikroskop kandungan bakterinya. jika kandungannya cukup,
maka obat diare non kimia ini bisa langsung dimanfaatkan.
hasil peneliatian para pelajar
ini selain membanggakan juga mampu menjadi pijakan bagi peneliti lain untuk
menemukan berbagai obat dari bakteri yang terkandung dalam tubuh lalat.
Pertanyaanya ?, bagaimana
rasulullah Muhammad SAW mengetahui jika dalam tubuh lalat terdapat obat ?
padahal saat itu belum ada mikroskop dan alat lain untuk meneliti kandungan
bakteri yang terdapat pada tubuh lalat ? ini adalah bukti kebesaran allah,
bukti bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
0 comments:
Post a Comment