Pepaya kalina merupakan jenis pepaya
hasil penelitian anak negeri yang membanggakan. selain rasanya yang manis,
tanaman pepaya jenis kalina ini sangat cocok untuk menghidupkan lahan kering.
di musim kemarau seperti saat ini para petani pepaya kalina masih bisa
menikmati panen.
Sudah hampir dua tahun, beberapa
petani di desa candi sari kecamatan sambeng menanam pepaya jenis kalina. kalina
merupakan jenis pepaya dalam negeri yang dikembangkan oleh pusat penelitian
institut pertanian bogor.
Pepaya hasil penelitian anak negeri
ini tidak kalah jika dibanding dengan pepaya impor. selain rasanya manis,
pepaya ini juga memiliki buah yang cukup padat sehingga sangat baik untuk
dikonsumsi.
Pepaya kalina ini cocok ditanam di
daerah kering sehingga petani di desa candi sari yang berada di wilayah selatan
lamongan ini antusias untuk menanamnya. lahan yang ditanami pepaya ini sebelumnya
merupakan lahan yang ditanami kedelai dan jagung.
Pepaya kalina baru bisa dipanen jika
sudah berusia tujuh bulan. namun setelah berbuah, para petani bisa melakukan
panen antara lima hingga tujuh hari sekali. sementara peremajaan pohon bisa
dilakukan setelah pepaya berusia tiga tahun.
Satu hektare lahan bisa ditanami
seribu hingga seribu lima ratus pohon pepaya. sementara satu pohon bisa
menghasilkan satu hingga tiga buah sekali petik.
Akhsanudin, salah seorang petani
pepaya mengaku kendala menanam pepaya ini hanya ketersediaan air yang cukup. di
lahan seluas satu hektare, para petani bisa memanen sebanyak sebelas ton per
bulan.
Harga satu buah pepaya mencapai dua
ribu hingga tiga ribu rupiah tergantung dari ukuran dan kualitas buah. petani
yang memiliki satu hektare kebun pepaya bisa meraup penghasilan dua puluh
hingga tiga puluh juta per bulan.
untuk memasarkan buah pepaya tidak
sulit karena sudah ada pihak yang menampung berapapun hasil panen petani.
rata-rata buah pepaya ini dipasarkan di toko buah tradisional dan modern.
keberadaan pepaya kalina ini sangat
membantu petani yang berada di wilayah yang kering dan hanya mengandalkan tadah
hujan.
0 comments:
Post a Comment